Selasa, 23 Oktober 2007

Gempa Menyambut Ramadhan


Assalamualaikum Wr.Wb.


Pada tanggal 11 september 2007 aku mempunyai firasat yang sangat tidak enak. Aku merasakan gelisah yang aku sendiri tidak tau kenapa. Padahal 2 hari sebelumya yaitu pada tanggal 9 september aku baru saja berbahagia dengan dirayakannya ulangtahunku yang ke-22 tahun. Tapi entah mengapa 2 hari setelahnya aku merasakan firasat yang tidak enak, seolah-olah akan ada bencana yang menimpa aku dan keluargaku. Ditambah lagi pada malam harinya kau kejatuhan cicak yang dalam satu hari hampir 3 kali. Sebelumnya aku juga pernah mempunyai firasat yang tidak enak serta kejatuhan cicak seperti itu dan ternyata kami benar-benar mendapatkan musibah, yaitu adikku satu-satumya mengalami kecelakaan motor yang cukup parah. Nah………..sekarang firasat dan rasa gelisah itu datang lagi. Aku takut sekali akan datang lagi musibah, padahal 2 hari lagi akan memasuki bulan ramadhan dimana seluruh umat islam berpuasa menahan lapar dan hawa nafsu. Karena firasat itu aku sering merasa tidak tenang dan aku selalu berdoa dan memohon kepada Allah SWT dalam setiap sholatku agar tidak memberikanku cobaan yang melampaui batas kemampuanku.


Sore hari tanggal 12 september 2007 tepatnya pada pukul 17.45 WIB, aku merasakan bumi ini bergoyang. Aku tau itu gempa, tetapi kau masih bertahan didalam rumah karena ku fikir kalau itu hanya gempa kecil saja. Lama kelamaan kurasakan gempa semakin lama semakin kuat, aku dan keluargaku segara keluar rumah. Gempa itu berlangsung cukup lama, yaitu berlangsung selama ± 15 menit. Aku tak pernah diam dan selalu menyebut asma Allah dan betapa dasyat nya bumi ini digoncangnya. Karena hari yang masih cukup terang aku bisa menyaksikan betapa dahsyat goyangan gempa, semua rumah seakan mau roboh dan bumi ini seakan mau terbelah. Gempa yang tersebut ternyata berkekuatan 7,9 SR lebih besara dari gempa 7 tahun yang lalu yang hanya berkekuatan 7,3 SR. Setelah gempa berakhir kulihat disekelilingku ada beberapa rumah yang retak parah dan ada juga beberapa rumah ysng sebagian didindingnya roboh. Aku bersyukur karena rumah kami yang kami yang kami tempati tidak mengalami retak yang cukupp parah, hanya saja barang pecah belah yang terdapat didalam rumah yang 50% hancur. Walaupun demikian kami sekeluarga tetap bersyukur karena kami sekeluarga masih diberikan keselamatan dan tidak terjadinya tsunami. Ternyata inilah jawaban dari kegelisahanku selama ini.


Karena kami masih trauma dan adanya pemberitahuan oleh BMG bahwa akan adanya gempa susulan lagi maka kami memutuskan untuk beberapa hari tidak tidur didalam rumah. Akihirnya kami tidur dijalan dengan beratapkan tenda seadanya. Hari pertama bulan puasa kami lewati dengan dengan rasa khawatir dan cemas. Tetapi kami yakin dibalik semuanya itu Allah mempunyai rencana lain untuk kami semua.


Seminggu sudah gempa berlalu kami kembali masuk kedalam rumah karena kami merasa yakin gempa susulan yang akan terjadi kekuatannya tidak akan melebihi gempa yang pertama. Pengalaman bulan ramadhan kali ini sangat berkesan dan tidak pernah dapat terlupakan, mulai dari taraweh yang diliputi rasa takut dan was-was akan adanya gempa lagi sampai sahur dan buka puasa bersama-sama dengan tetangga dalam satu tenda dan masih banyak lagi pengalaman-pengalaman yang tidak akan pernah dapat terlupakan.